4 Bilangan Komputer: Desimal, Biner, Oktal, dan Heksadesimal
Konversi bilangan adalah sautu proses mengubah basis bilangan satu ke bentuk basis bilangan lain yang memiliki nilai yang sama.
Dalam ilmu komputer ada empat bentuk konversi bilangan, yakni biner, desimal, oktal, dan heksadesimal. Berikut penjelasannya.
- Bilangan biner
Dilansir dari Buku Informatika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2021) karya Vania Natali dan teman-teman, bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan basis 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Contoh penulisan: 1100 (2).
Karena bilangan biner berbasis 2, maka angka 2-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Baca juga: 10 Bahasa Pemrograman Terpopuler yang Banyak Digunakan Perusahaan Besar
- Bilangan oktal
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0,1,2,3,4,5,6,dan 7. Contoh penulisan : 27(8).
Oktal berbasis 8, maka angka 8-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
- Bilangan desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan basis 10 angka mulai 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12, 13, 14 dan seterusnya.
Contoh penulisan bilangan desimal : 14(10). Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
- Bilangan heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang berbasis atau menggunakan 16 macam simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Adapun huruf-huruf A, B, C, D, E, F berturut-turut nilainya adalah 10, 11, 12, 13, 14, dan 15.
Contoh penulisan: E316. Karena bilangan heksadesimal berbasis 16, maka angka 16-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Baca juga: Bahasa Pemrograman: Pengertian, Fungsi, Tingkat, dan Macamnya
Contoh soal 1
Konversikan 2707 dari bilangan desimal menjadi bilangan biner.
Jawab:- Buatlah variabel untuk menampung bilangan hasilnya. Kita misalkan nama variabel tersebut adalah "hasil".
- Bagi bilangan desimal atau N10 dengan basis bilangan biner.
- Catat sisa hasil bagi dari langkah kedua pada bagian terdepan (paling kiri) dari variabel "hasil".
- Ganti bilangan N10 dengan hasil dari langkah 2.
- Ulangi langkah 2-4 sampai nilai N10 menjadi 0.
Adapun kolom "Nilai Variabel Hasil", digit yang baru saja ditambahkan adalah digit yang diberi warna merah.
Jadi, hasil akhir dari tabel tersebut adalah 101010010011.
Untuk mempermudah penulisan dan proses…
Artikel Terkait
- 1Problem Based Learning: Pengertian, Manfaat, Karakteristik, dan TahapanDibaca 63 kali
- 2Jawaban dari Soal "Pak Darmo Seorang Pedagang Bubur Ayam"Dibaca 63 kali
- 38 Alat Pengukur Volume dalam Laboratorium beserta FungsinyaDibaca 40 kali
- 4Lisosom: Pengertian, Struktur, dan Fungsinya Dibaca 40 kali
- 5Materai atau Meterai, Mana yang Benar?Dibaca 34 kali
- Definisi "Mendidik" Menurut Ki Hajar Dewantara SKOLA - 10 jam lalu
- Pengertian Brainware, Fungsi, dan Jenis-jenisnyaSKOLA - 11 jam lalu
- Singkatan LAN, Karakteristik, Fungsi, Kelebihan dan KekurangannyaSKOLA - 12 jam lalu
- Tiga Komponen Sistem KomputerSKOLA - 13 jam lalu
- Materai atau Meterai, Mana yang Benar?SKOLA - 16 jam lalu
- Jawaban dari Soal "Pak Darmo Seorang Pedagang Bubur Ayam"SKOLA - 18 jam lalu
- Mengenal Fungsi dan Bahan Dasar LemSKOLA - 20 jam lalu
- Jawaban dari Soal "Jika Jumlah Seluruh Panen 500 Kwintal"SKOLA - 23 jam lalu
- Jawaban dari Soal "Jika Ari Membuat 2 Buah Setengah"SKOLA - 24 jam lalu